Cak Imin Tak Berharap Jadi Mentri Dan Ingin Fokus Ke Pesantren

Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), telah mengemukakan pandangannya tentang masa depannya setelah tidak terpilih sebagai Wakil Ketua DPR RI. Saat ini, dia sedang mempertimbangkan untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan tidak ikut serta dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) untuk mengejar posisi sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Namun, dia tetap akan fokus pada tanggung jawabnya sebagai pemimpin PKB dan pengurus lembaga pendidikan. Muhaimin mengatakan bahwa dia memiliki banyak pesantren dan lembaga pendidikan dalam tanggung jawabnya yang perlu diurus dengan baik.

Menurutnya, mengurus hanya dua hal tersebut saja sudah memakan banyak waktu. “Saya harus konsentrasi untuk mengurus dua hal itu saja, dan waktu saya sudah habis,” katanya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan menjadi menteri di masa depan, Muhaimin menyatakan bahwa partainya tidak berharap masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Namun demikian, ia menekankan bahwa PKB telah menyatakan komitmen untuk mendukung pemerintahan berikutnya. “Dari sisi moral, kita sadar bahwa kita tidak perlu ikut campur dan jika perlu, biarlah Pak Prabowo yang mengatur dan mungkin akan lebih baik jika PKB memberikan dukungan dari luar,” ujarnya.

Menurut Muhaimin, ia belum berdiskusi dengan Prabowo mengenai pembagian kursi menteri. Namun, ia siap jika diminta untuk bertemu dan berbincang secara pribadi. “Saya hanya akan menunggu undangan resmi dari beliau, tapi sampai saat ini belum ada jadwal yang pasti,” tambahnya.

Sebagai partai politik (parpol) yang baru bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), PKB akan memainkan peran penting dalam pemerintahan setelah Pilpres 2024. Pada pemilihan presiden sebelumnya, PKB berada di Koalisi Perubahan sebagai pesaing Prabowo-Gibran, yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin. Saat ini, Prabowo sedang mempertimbangkan siapa yang paling cocok untuk menjabat sebagai menteri. Dia juga dikatakan akan membentuk “zaken kabinet” dan meningkatkan jumlah kementerian dari 34 menjadi 44.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *