Gagal Dipilpres, Cak Imin Fokus Mengurusi PKB

Setelah kegagalan dalam Pemilihan Presiden dan kehilangan kursi Senayan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dijuluki Cak Imin, ingin memusatkan perhatian pada memperkuat partainya.

Wakil Ketua DPR ini tidak akan mengikuti Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, karena dia berencana maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). “Saya akan fokus pada dua hal di periode mendatang. Pertama, meningkatkan PKB. Kedua, memajukan dunia pendidikan terutama pondok pesantren,” katanya di Kompleks Parlemen kemarin.

Apakah Cak Imin pernah merasa bosan? Mengingat dirinya telah sibuk dengan berbagai kegiatan saat menjabat? Tidak mungkin bagi Cak Imin untuk berhenti bekerja keras, karena dia adalah pemimpin yang selalu bekerja untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Apakah tidak ada kemungkinan adanya posisi menteri di pemerintahan kedepan untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka? Cak Imin memberikan jawaban yang diplomatis. PKB tidak memiliki harapan untuk memperoleh posisi kabinet dalam periode pemerintahan mendatang.

Meskipun PKB telah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan berikutnya, partai ini belum diajak berkomunikasi oleh Prabowo mengenai pembagian jatah kursi menteri.

Dari sudut pandang moral, kita tahu tidak pantas untuk ikut campur. Biarkan Pak Prabowo yang bertanggung jawab. PKB turut mendukung keputusan ini. Saya akan siap jika diundang, tetapi saat ini belum ada agenda resmi untuk membahas penunjukan menteri.”

Mengurus kedua hal tersebut saja memakan banyak waktu dan energi. Ini adalah pemborosan yang tidak perlu dalam mengelola bisnis Anda.

Untuk pengetahuan Anda, PKB baru saja bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah kalah dalam Pilpres 2024. Pada pemilihan sebelumnya, PKB menjadi bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin sebagai pesaing Prabowo-Gibran.

Prabowo sedang mempertimbangkan siapa yang akan menjadi menteri di kabinetnya. Kabarnya, ia berencana menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 44. Ini menarik perhatian banyak orang, karena para menteri adalah orang-orang yang dipercaya untuk membantu menjalankan negara dan mengambil keputusan penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *